Kematian.
Satu kata yang sungguh sangat
mengerikan, dan aku sungguh takut kepadaNya.
Tak ada seorangpun yang mampu tuk
menghidari kematian. Ia datang dengan tiba-tiba dan juga memaksa. Tak bisa tuk
ditawar lagi. Sungguh sangat mengerikan.
Kate, seorang gadis penderita
leukemia dari sejak lahirnya, harus menerima takdirnya di usia dini.
Meninggalkan mamah yang sangat menyayanginya, yang selalu berjuang untuk
mempertahankan hidupnya. Ayah yang selalu menjaga dan melinndunginya juga
keluarganya. Jesse, yang selalu melukisnya menjadi seorang gadis yang cantik.
Juga anna, sang adik tercinta yang selalu siap sedia tuk mendonorkan organ
tubuhnya hanya untuk tetap memertahankanya hidupnya. Sungguh, semuanya adalah
satu hal yang sanagt istimewa yang tuhan berikan padanya.
Dengan bantuan donor dari anna,
akhirnya ia berhasil mempertahankan hidupnya hingga melebihi usia lima belas
tahun. Sungguh satu keajaiban yang sanagt luar biasa di banding para penderita
leukemia lainya. Dengan segala donor dari annalah, anna pernah menganggap dirinya
sebagai her sister keeper bagi kakaknya, Kate.
Namun semua itu salah. Kehendak
tuhan siapa bisa menawar. Setelah bertahun-tahun melewati kesakitanya, akhirnya
kate pun sadar akan sakit yang di deritanya, hingga ia memerintahkan pada adiknya,
Anna, untuk jangan mendonorkan organ tubuhnya lagi padanya. Dan ini membuat
Anna harus bertarung melawan ibunya di pengadilan yang terus menuntut Anna
untuk mendonorkan organya untuk kate, yang sekarang adalah ginjal, karena sudah
sebulan ini kate juga mengidap gagal ginjal akut. Namun, berkat scenario tuhan
juga, akhirnya semua kebenaran pun terungkap di pengadilan, lewat ucapan jesse
yang sudah tidak tahan akan keadaan yang ada, bahwa Kate sudah tidak mau
menerima organ anna lagi.
Dan akhirnya, sesuai waktu yang
di tentukan. Malam itu, setelah pengadilan resmi memerdekakan organ ana. Saat
semua orang tengah kembali ke tempatnya masing-masing, ia, kate ingin untuk
berdua berbicara dengan mamah yang sangat mencintai hidupnya. Dan dalam
dekapanya, saat mamahnya terlelap dalam tangis, ia hembuskan nafas terkahir
itu, meninggalkan mamah, papah, jesse, dan anna. Malam itulah ia pergi
selamanya, menyusul kekasihnya taylor di surge sana.
Ssetelah kematianya, semuanya
berubah. Keluarganya kembali pada kehidupan yang dulu. Mamahnya kembli menjadi
seorang pengacara yang dulu sempat ditinggalkannya akrena mengurusinya yang
sedang sakit. Ayahnya memilih menjadi seoran pelatih oleharaga yang selalu
memicu semangat para generasi muda. Jesse lebih baik lagi dalam belajar, dan
annapun tengah beranjak dewasa. Setiap tahun, di hari ulang tahun kate, anna
dan keluarganya berlibur ke satu tempat yang sama dan tetap setiap tahunya.
Montana, sebuah pantsi putih yang indah. Di sanalah terkahir kali kate berlibur
bersama keluarganya.
Saat hari itu pula, anna
menyadari, bahwa pernyataanya tentang penjaga kakaknya ternyata tidak benar.
Kematian telah merenggut segalanya, ia tak bisa tuk melawan semua itu.
Satu kisah keluarga yang sangat
bermakna, penuh kasih sayang yang tulus.
Kamis malam, 30 june 2011, di
kamarku, kampong cireong.
By. “Chaura_havina”