Pagi yang Istimewa
Tengah malam kami terbangun. Suara takbir bergema di sudut-sudut kota kembangi. Biarpun suhu udara dingin hingga membuat beku ulu hati kami, namun semua itu tak manghalangi niat hati kami pagi ini untuk melakukan satu ibadah sunnah yang hanya terjadi beberapa kali dalam tahun. Sholat gerhana. Ini memang bukan salah satu sholat yang istimewa, namun karena memang jarang terjadi, hingg membuatnya menjadi istimewa. Setelah sebelumny tidur telat karena menonton salah satu drama asia, pukul dua pagi aku sudah dibangunkan oleh teman kamarku, the ayu tepatnya. Aneh, aku yang biasanya sangat sulit untuk bangun pagi, tiba-tiba pagi ini dengan mudah bangun, mlahan lebih awal dari bisanya. Alhamdulillah. Aku bangun tepat pukul dua dini hari, setelah tidur setengah jam sebelumnya. Dengan melawan rasa dingin yang amat menusuk kalbu, kupaksakan diri tuk menyentuh segarnya air di pagi hari. Air bersih yang suci. Kubasuhkan air itu pada wajah dan anggota wuduku lainya. Amat segar, mengalahkan rasa dingin yang menusuk tulang. Setelah kurasa cukup, akupun kembli ke kamar. Teman-teman satu asramaku telah siap di depan aula untuk melaksanakan sholat sunnah kusuf ini. Aku pun segera bergegas untuk menyusul. Setelah berdandan sekenanya, saat sudah sampai aula yang tepatnya di depan kamarku, ternyata sholat [un telah di mulai. Aku bergabung. Sholat sunnah kusuf dengan dua rukuk pada setiap rakaatnya, sungguh sholat yang lain daripada yang lain. Istimewa. Ini memang salah satu sholat yang diberi keistimewaan oleh tuhan. Aku belum tahu apa makna dari keistimewaan tersebut. Mungkin inilah PR yang harus aku cari tahu jawabnya. Apa keistimewaan dari sholat sunnah gerhana ini, hingga membauatnya beda dari sholat yang lain, termasuk sholat yang diwajibkan seklipun. Namun itu tak perlu di bahas sekarang, cukup jadi PR untukku saja, kecuali jika kalian mau membantuku mencari jawabnya. Hehe… Sekarang kita lanjutkan ceritaku pagi hari ini. Pagi yang penuh dengan keistimewaan. Pagi yang amat berbeda dari biasanya. Setelah selesai melaksanakan sholat kusuf itu, akupun kembali ke kamar untuk melkasanakan sholat sunnah lainya, tahajud dan hajat tepatnya. Selesai melkasanakan ritual sholat sunnah-sunnah itu, kulanjutkan untuk membaca seikit ayat-ayat suci kalam ilahi yang amat mulia. Hatiku terasa damai saat itu. Entah kenapa, aku seperti merasakan sesuatu yang amat berbeda pagi ini. Terbesit satu perasaan bahagia yang menyelusup ke hati, seolah ini adalah hari aku akan bertemu dengan sesorang yang memang berarti untukku. Tapi entahlah, itu hanya perasaan biasa yang suka ku buat-buat untuk membahgiakan hatiku sendiri. Selsesai sedikit bertadarus, rasa kantuk yang belum ku penuhi mulai menyyerang. Namun aku tidak mau untuk melayaninya. Hinggakuputuskan untuk membuka notebookku, dan ahirnya terbesitlah satu tulisan, yang mungkin masih amat jauh dari kesempurnaan tentang rutinitasku pagi ini. Inilah tulisan itu. Aku menulisnya di pagi hari saat gerhana bulan muncul, tepat di arah sempurna. Tepat pada pukul tiga dini hari, kamis, tanggal 16 juni 2011. Namun aku tak berminat untuk melihatnya seperti temanku yang lain, aku lebih tertarik untuk menyelsaikan tulisan pagiku ini, samapi kelar. Dan akhirnya, dengan sedikit memaksa, karena memang mata ini sudah tak sabar untu di ajak terlelap, akhrnya kkuselesaikan juga tulisan pagiku hari ini. Dan cukuplah sampai disini tulisan pagi ini, moga hari esok bias di sambung lagi dengan satu kisah yang lebih menarik dan bermakna lagi. Amiinn… Akhirnya ku ucapkan, see you later dan ucapakan selamat pagi untuk dunia kita hari ini. Kita awali pagi ini denga senyum tulus dari hati tuk hiasi dunia. Smile…. Love you…  Chaura aL haviny

0 comments:

Post a Comment

 
cHa's create. Template Design By: SkinCorner